rumah-muslimin.blogspot.com - PBNU menginstruksikan kepada seluruh warga NU dan pengurus NU di berbagai tingkatan untuk menggelar 1 miliar shalawat nariyah dan upacara bendera. Hal itu sebagai bentuk khidmat NU dalam memperingati hari bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu Hari Santri. Hari dimana KH. Hasyim Asy'arie memekikkan fatwa jihad jelang peristiwa 10 November 1945, santri dan kiai melawan Sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Pembacaan shalawat nariyah serentak dilakukan NU dimasjid-masjid, musala, atau kantor NU. Pembacaan 1 milyar shalawat nariyah dilakukan pada Sabtu, 21 Oktober 2017/1 Shafar 1439 H. Adapun waktunya dilaksanakan pada pukul 19.30-22.30 WIB/WITA/WIT. Untuk jumlah shalawat nariyah belum ada ketentuan pembagiannya sampai ke ranting. Tetapi yang jelas masing-masing majelis dapat membaca sebanyak 4444 kali shalawat nariyah. Sedangkan upacara bendera dilaksanakan pada 22 Oktober 2017 pada pukul 09.00 WIB/WITA/WIT serentak di sekolah, madrasah, dan pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Kiai Said yang juga menjelaskan bahwa tema Hari Santri 2017 yaitu Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI. Instruksi tersebut tertuang dalam surat resmi Nomor 1551?C.I.34/10/2017 tentang Instruksi Hari Santri 2017. Pembacaan shalawat nariyah sejumlah 1 miliar juga dilaksanakan pada peringatan hari santri 2016 lalu.
Sekretaris Jenderal PBNU HA. Helmy Faishal Zaini menjelaskan, kegiatan pembacaan 1 miliar shalawat nariyah ini dalam rangka pertama, mengharap berkah dan sekaligus memohon pertolongan kepada Allah agar bangsa Indonesia selamat dari ancaman apapun.
“Ini penting dilakukan agar kita tetap senantiasa hidup damai dan semoga negara ini menjadi apa yang disebut sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur,” tutur pria kelahiran Cirebon ini.
Kedua, imbuhnya, dalam momentum pembacaan 1 miliar shalawat Nariyah ini, PBNU ingin mengenang dan sekaligus mendoakan para pahlawan yang gugur dan tulus membela kedaulatan tanah air, sebagaimana yang ditulis dalam situs resmi nuonline.
“Jasa mereka, utamanya para ulama, selain harus kita kenang, yang tidak kalah penting adalah harus kita teladani,” tegas Helmy seperti yang ditulis nuonline 04 Oktober kemarin.
Selain itu di Sidoarjo Jawa Timur, setelah upacara bendera jam 10.00 WIB, masih ada Puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2017 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang dihadiri oleh Presiden RI, Rais 'Aam PBNU KH. Ma'ruf Amin, dan sembilan kiai khos.
Acara puncak HSN 2017 tersebut bakal mengukir rekor MURI Ngaji kitab dengan jumlah santri terbanyak pada HSN 2017, sebagaimana penjelasan Riza ketua PC GP. Ansor Sidoarjo. Riza berharap acara yang dihadiri oleh KH. Ma'ruf Amin dan 9 kiai khos tersebut dapat menambah keberkahan bagi para santri dan kedamaian bagi NKRI.
Sumber : lintasjatim.com
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim